Laudato Si Mengubah Sampah Dapur menjadi Produk Multiguna

Meminimalkan penggunaan Listrik, memanen air,mengurangi sampah anorganik, dna mengolah sampah yanga da dijadikan sumber dana adalah salah satu hal yang menjadi tolok ukur gereja ekologis  terkait perwujudan laudato Si. Demikia disampaikan oleh Bapak Drs. P. Kianto Atmodjo M.Si  staff dosen Fakultas  Teknobiologi dan Anggota Tim laudato Si Universitas Atma Jaya Yogyakarta menyampaikan permaknaan Gereja ekologis dan tolok ukurnya dalam workshop Gereja Ekologi dan Pengolahan Sampah yang diadakan oleh Dewan Pastoral Paroki St Yusup Bandung Wonosari yang diikuti sekitar 40 umat. Dalam acara workshop ini Bapak Kianto yang seharinya sebagai tim laudato si UAJY, dibantu 4 mahasiswa,   selain memberikan konsep tentang ekologi gereja dan gereja yang ekologis dan manfaatnya dalam meuwujudkan ensiklik Laudato Si dan turut mengurangi perubahan iklilm  beliau juga melatih umat mengolah sampah organic dari dapur rumah tangga untuk diolah menjadi produk multi guna  untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga seperti  pengganti sabun, pembersih lantai , sabun mandi, dan obat kumur sehingga umat bisa mengurangi pengeluaran, bahkan memperoleh penghasilan. Seain itu juga diberikan contoh penggunaan produk dari sampah organic dapur untuk pelembab, masker, dan obat kumur.  Selain itu juga dijekaskan bahwa produk olahan ini juga bermanfaat untuk menyuburkan tanah karena akan memperkaya mikroba tanah yang saat inis emakin berkurang akrena penggunaan pestisida dan pupuk yang berlebihan, sehingga sangat bermanfaat bagi umat yangs ebagian besar adalah petani. Romo  Laurentius Suhar Budi DS PR mengatakan bahwa materi pelatihan ini sangat bagus, namun akan menjadi sia-sia bila hanya didengar , akan sangat bagus dna bermanfaat apa bila setelah selesai umat diajak untuk mengaplikasikannya dalam keguatan hidup baik diseputar Gedung gereja atau di lingkungan masing-masing.  Berikut foto yang menggambarkan umat mengikuti pelatihan ini.