Budidaya Jahe merah  Organik

Jahe merah yang tenar saat pandemi covid yang lalu, saat ini menjadi primadona  sebagai salah satu tanaman obat yang digalkkan untuk dibudidayakan. Selain manfaat Kesehatan juga karena kemudahan dalam pemeliharaan sehingga memberi keuntungan bagi petani. Namun perlu diperhatikan , bahwa industry mensyaratkan jahe tanpa pupuk dan obat kimia agar aman. Demikian disampaikan oleh Bapak Drs, P.  Kianto Atmodjo  M.Si  dosen  Fisiologi Tumbuhan Fakultas Teknobiologi Universitas Atma jaya Yogyakarta  mengawali  pelatihan budidaya jahe merah pada sekitar 30 petani dan kelompok tani wanita desa Margoluwih kapanewon Godean  hari selasa 9 Januari 2024 yang lalu.  Untuk menghasilkan jahe merah organic maka dikenalkan  ekoenzym dan jadam untuk pengganti pupuk,pestisida dan perangsang tumbuh yang biasanya menggunakan senyawa kimia. Ekoenzym dan jadam ini meruoakan produk fermentasi biologis yang ramah lingkungan dan mampu menurunkan biaya pembelian pupuk dan obat kimia.  Sehingga produk jahe merah yang dihasilkan akan benar-benar berkmutu organic.  Diingatkan oleh Bapak Kianto Atmodjo bahwa untuk budidaya jahe merah harius serius dan fokus perawayannya, jangan sebagai sambilan, karena biasanya petani menanam empon empon sebagai sambilan sehingan hasilnya kurang maksimal. Selain itu hasilpanen ang diperoleh diaharpan dapat diolah menjadi tepung jahe, minuman instan dll agar nilai jualnya menjadi tinggi dan tidak tergantung musim. Berikut gambar  foto aktivitas pelatihan budidaya jahe.