Yuk Kenali Makanan Tradisional Nusantara!

Apa itu makanan nusantara?

Makanan nusantara merupakan makanan yang menjadi ciri khas/identitas Indonesia dan daerah yang diwariskan dari generasi ke generasi. Biasanya, makanan nusantara ditemui pada upacara-upacara adat maupun perayaan-perayaan lokal yang keberadaannya menjadi bagian dari budaya daerah (Purwaning Tyas, 2017) .

Jenis-jenis makanan nusantara dan cara pembuatannya

  • Bolu Klemben

Bolu klemben atau yang sering disebut sebagai kue kolombeng (kue kolomben) merupakan salah satu makanan tradisional yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bolu klemben sering digunakan dalam perlengkapan kenduri. Bolu klemben memiliki bentuk segi empat yang menggembung di bagian tengah seperti bantal kecil. Namun saat ini bentuk bolu klemben sudah berkembang menjadi berbagai macam seperti bentuk cangkang kura-kura, bentuk kerang, bunga, dan lain-lain. Bahan baku pembuatan bolu klemben adalah tepung terigu, telur, gula pasir, serta bahan tambahan lainnya dan memiliki karakteristik rasa yang manis, lembut, dengan tekstur agak kering sehingga kue ini memiliki umur simpan yang cenderung lama.  (Harsana et al., 2019).

Cara pembuatan bolu klemben:

Cara pembuatan Bolu Klemben menurut Sugiati (2021) adalah sebagai berikut:

Bahan: Gula pasir, tepung terigu, telur, baking powder, sp, vanili

  1. Mixer dengan kecepatan tinggi gula, telur & sp hingga kental berjejak
  2. Masukkan terigu, vanili, dan baking powder sedikit demi sedikit aduk hingga tercampur rata dengan spatula. Masukkan adonan dalam piping bag/plastik segitiga
  3. Oles cetakan dengan margarin/minyak goreng lalu tuang adonan dalam cetakan
  4. Oven hingga matang dalam oven yang telah dipanaskan terlebih dahulu. Oven pada suhu sekitar 150-160oC hingga kuning kecoklatan. Setelah bolu matang keluarkan dari cetakan
  5. Bolu Klemben siap disajikan.
  • Tempe

Tempe adalah makanan nusantara berbahan dasar kedelai yang diolah dengan cara fermentasi menggunakan jamur Rhizopus sp. atau yang sering kita kenal sebagai ragi tempe. Namun, bahan tempe juga dapat digantikan oleh kacang-kacangan lain yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan kedelai seperti kacang tolo, kacang koro pedang, kacang gude, dan lain-lain. Enzim yang dihasilkan oleh ragi tempe selama fermentasi dapat menyebabkan rantai-rantai protein pada kacang-kacangan yang digunakan sebagai bahan dasar menjadi terpotong sehingga lebih mudah dicerna (Tamang, 2016). Selain itu, proses fermentasi tempe menyebabkan terbentuknya peptida bioaktif yang memiliki salah satu manfaat yaitu mencegah darah tinggi (Sitanggang et al., 2020).

Cara pembuatan tempe:

Cara pembuatan tempe menurut Tamang (2016) adalah sebagai berikut:

Bahan: kacang kedelai, ragi tempe (Rhizopus sp.)

  1. Rebus kacang kedelai yang sudah direndam dan dikupas kulitnya
  2. Taburi kedelai yang telah direbus dengan ragi tempe (Rhizopus ) dan aduk hingga merata
  3. Kemas ke dalam plastik atau daun dan tutup rapat. Apabila menggunakan plastik, jangan lupa untuk membuat rongga-rongga dengan menusuk beberapa bagian pada plastik
  4. Fermentasi dalam waktu 3-4 hari dan tempemu siap untuk diolah lebih lanjut

  • Papeda

Papeda merupakan makanan nusantara khas Indonesia Timur berbahan dasar pati sagu dan memiliki tekstur kental dan lengket. Papeda dijadikan sebagai makanan pokok oleh masyarakat Indonesia Timur dan biasa dikonsumsi dengan dengan ikan kuah kuning. Tekstur kental dan lengket dari papeda dihasilkan dari pati sagu yang tergelatinisasi dan membentuk gel. Cara pembuatan papeda cukup sederhana, yaitu hanya dengan melarutkan pati sagu dengan air, kemudian larutan air dan pati sagu tersebut disiram dengan air panas sambil diaduk hingga mengental dan terjadi perubahan warna dari putih menjadi bening (Tulalessy, 2018)

 

Referensi

Harsana, M., Baiquni, M., Harmayani, E., & Widyaningsih, Y. A. (2019). Potensi Makanan Tradisional Kue Kolombeng Sebagai Daya Tarik Wisata Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Home Economics Journal, 2(2), 40–47. https://doi.org/10.21831/hej.v2i2.23291

Purwaning Tyas, A. S. (2017). Identifikasi Kuliner Lokal Indonesia dalam Pembelajaran Bahasa Inggris. Jurnal Pariwisata Terapan, 1(2), 38. https://doi.org/10.22146/jpt.24970

Sitanggang, A. B., Lesmana, M., & Budijanto, S. (2020). Membrane-based preparative methods and bioactivities mapping of tempe-based peptides. Food Chemistry, 329, 127193. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2020.127193

Sugiati, T. (2021). Resep Klemben/Bolu Kering. https://cookpad.com/id/resep/15805484-klembenbolu-kering?ref=search&search_term=kue klemben

Tamang, J. P. (2016). Ethnic fermented foods and alcoholic beverages of Asia. In Ethnic Fermented Foods and Alcoholic Beverages of Asia. https://doi.org/10.1007/978-81-322-2800-4

Tulalessy, Q. D. (2018). Sagu Sebagai Makanan Rakyat Dan Sumber Informasi Budaya Masyarakat Inanwatan: Kajian Folklor Non Lisan. Melanesia : Jurnal Ilmiah Kajian Bahasa Dan Sastra, 1(1), 85. https://doi.org/10.30862/jm.v1i1.740