Menjembatani Dunia Pendidikan dan Dunia Usaha: Kuliah Kolaboratif Teknologi Minuman bersama Praktisi dari PT Futami Food & Beverages

Di era di mana inovasi dan keahlian industri sangat penting untuk mencapai kesuksesan dan keberlangsungan industri, hubungan antara pendidikan dan dunia industri semakin penting. Untuk menjajaki sinergi ini dan dalam upaya untuk meningkatkan pengalaman pendidikan mahasiswa, Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta baru-baru ini menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan Kuliah Praktisi Mengajar: Kuliah Kolaboratif Teknologi Minuman bersama Praktisi dari PT Futami Food & Beverages. Acara unik ini menjadi platform yang luar biasa bagi mahasiswa untuk menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik di bidang Teknologi Minuman, terutama mengenai Pengolahan Teh dan Industrinya, serta Pengurangan Gula di Industri Produk Minuman. Kelas ini menawarkan pertukaran wawasan dan diskusi antara mahasiswa dengan pihak industri.

Kuliah praktisi ini diselenggarakan pada Hari Sabtu, 14 Oktober 2023 oleh Prodi Biologi di Fakultas Teknobiologi, Kampus II Gedung Thomas Aquinas, Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan mendatangkan Bapak Irianton Daely, selaku Plant Manager di PT Futami Food & Beverages sebagai praktisi pengajar. PT Futami sendiri merupakan produsen produk minuman yang tentunya namanya sudah tidak asing lagi di telinga kita, antara lain yaitu produk teh dalam botol “Futami 17”.

Acara ini terutama diikuti oleh mahasiswa semester 3 sebagai salah satu pertemuan mata kuliah Teknologi Minuman. Dua materi yang dicakup ada kuliah ini meliputi Pengolahan Teh dan Industrinya, serta Pengurangan Gula di Industri Minuman. Tidak hanya belajar mengenai jenis-jenis, dan pengolahan teh, kuliah ini juga membuka wawasan mahasiswa mengenai dunia pasar teh, serta bagaimana dunia bisnis seputar teh sangat dipengaruhi oleh selera konsumen. Inovasi dan kreatifitas dalam proses pengolahan teh merupakan salah satu kunci penting dalam pengembangan produk berbasis teh, namun tentunya perlu dipertimbangkan juga bagaimana penerimaan konsumen terhadap produk tersebut. Dalam perkembangannya, pengolahan teh ternyata tidak melulu baku dan bisa saja dikombinasikan dengan berbagai cara lainnya untuk menghasilkan rasa yang disukai oleh konsumen. Tentunya dalam hal ini survei pasar menjadi aspek penting agar Industri dapat selalu memenuhi kebutuhan konsumen dan bertahan dalam dunia bisnis. Pembuatan produk yang menyasar kelompok target konsumen tertentu juga bisa menjadi strategi pemasaran, misalnya kategori produk premium yang disertai kemasan serta penyajian produk yang berkualitas tinggi juga.

Materi kedua yang tidak kalah menarik pada Kuliah Praktisi kali ini tidak hanya berkaitan antara dunia pendidikan dan industri, namun juga dengan pemerintah. Gula merupakan salah satu komponen penting dalam makanan maupun minuman. Sebagai komponen rasa, rasa manis, terutama dari gula menjadi kenikmatan tersendiri yang tak terpisahkan pada suatu makanan atau minuman. Di sisi lain, kesadaran akan kesehatan mengenai konsumsi gula yang tinggi mendorong adanya regulasi mengenai pengurangan gula. Hal ini mau tidak mau menyisakan dilema bagi dunia industri. Pada praktiknya, pemenuhan regulasi ini secara mentah-mentah dapat menjadi bumerang bagi dunia industri karena produknya bisa saja tidak diterima karena tidak sesuai dengan lidah konsumen. Produk-produk pemanis pengganti gula, misalnya pemanis sintetis, kemudian menjadi salah satu solusi untuk mempertahankan produk dengan cita rasa yang sesuai dengan selera konsumen. Di satu sisi, pemanis pengganti gula ini memiliki rasa dan after-taste yang sedikit berbeda dari gula, salah satunya yaitu adanya rasa pahit dan after-taste yang kering di tenggorokan. Hal ini tentunya memberi “pekerjaan rumah” bagi industri untuk menyesuaikan formulasi produk dan mengatasi kekurangan tersebut agar tetap dapat diterima konsumen. Belum ditemukannya pengganti gula dengan karakteristik yang menyerupai gula asli menjadi celah sekaligus peluang yang besar bagi dunia pendidikan dan penelitian. Kontribusi pendidikan, diakui oleh Bapak Irianto, akan menjadi batu lompatan yang besar bagi industri untuk dapat bertahan dan berevolusi, sehingga teori yang dipelajari di kelas tidak hanya berakhir ketika ujian berakhir, namun dapat diaplikasikan dan berguna di dunia nyata.

Meskipun industri tidak dapat mendikte selera konsumen, faktanya, seiring perkembangan jaman, perubahan generasi juga mempengaruhi selera konsumen. Edukasi dapat menjadi cara lain bagi industri untuk meningkatkan penerimaan produk oleh konsumen. Di sini lah diharapkan perkembangan dan interaksi antara dunia usaha, dunia pendidikan dan pemerintah dapat saling bersinergi untuk dapat memajukan mutu bangsa.

Kuliah praktisi ini diikuti dengan antusiasme yang besar oleh mahasiswa semester 3 Prodi Biologi, Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Kuliah ini juga memberikan kesan yang menarik dan diskusi yang hangat menurut Bapak Irianton. Harapan ke depannya, kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia industri diharapkan semakin banyak terjadi sehingga, tidak hanya transfer ilmu antara kedua belah pihak, namun manfaat ilmu pengetahuan juga dapat terus hidup membara dalam dunia nyata.

(Penulis: Teresa Ramadhinara Subando, S.T.P., M.Sc.)

Foto Pembicara
Foto Kegiatan
Foto Bersama
Foto Pembicara dan Dosen