Buah sebagai Penyumbang Limbah Makanan Global

 

Buah-buahan selalu menjadi bagian penting dari makanan kita. Buah mengandung nutrisi penting yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh kita. Namun, karena berbagai alasan, sebagian besar buah yang dihasilkan setiap tahun mengalami Food loss dan Waste. Kehilangan makanan ini tidak hanya mempengaruhi ekonomi tetapi juga memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Beberapa penelitian telah menunjukkan korelasi yang kuat antara buah dengan Food Loss. Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), buah-buahan dan sayuran menyumbang lebih dari 50% dari semua limbah makanan global. Pemborosan buah-buahan tidak hanya mengakibatkan hilangnya nutrisi penting tetapi juga menghasilkan emisi gas rumah kaca dalam jumlah yang signifikan.

Salah satu alasan utama Food Loss pada buah-buahan adalah panen dan penanganan pasca panen yang tidak memadai. Buah yang tidak dipanen pada waktu yang tepat, atau tidak disimpan dengan benar, cenderung cepat busuk. Peningkatan suhu global juga telah menyebabkan peningkatan yang signifikan karena perubahan kondisi iklim. Penyebab utama lain dari Food Loss buah-buahan adalah permintaan pasar akan buah-buahan yang indah secara estetika. Buah-buahan yang bentuk atau ukurannya tidak standar sering dibuang, menyebabkan pemborosan makanan yang signifikan. Hal ini menyebabkan tren yang berkembang dari produsen dan pemasok buah memilih buah “jelek” untuk mengurangi kehilangan makanan.

Korelasi antara buah dan Food Loss tidak dapat disangkal. Sangat penting untuk mengatasi masalah ini dan mengambil tindakan untuk mengurangi limbah makanan. Teknik pemanenan dan penanganan pascapanen yang tepat, serta mengurangi permintaan akan buah-buahan yang menyenangkan secara estetika, dapat sangat membantu dalam mengurangi kehilangan buah dan makanan.