SURPAN alias Susur Pantai di Pantai Wedi Ombo

Kegiatan susur pantai merupakan wujud kecintaan mahasiswa Teknobiologi terhadap lingkungan terutama lingkungan pantai. Kegiatan ini dilakukan secara rutin setahun sekali yang dikoordinir oleh Kelompok Studi Biologi (KSB) Fakultas teknobiologi UAJY.  Pada tahun 2013 ini tepatnya hari Sabtu, 11 Mei 2013,  lokasi yang dipilih adalah Pantai Wedi Ombo. Pantai ini sangat indah dan masih tergolong jarang dikunjungi oleh masyakarat sehingga keadaan di Pantai Wedi Ombo masih alami.

KSB adalah Kelompok Studi Biologi di fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang sering melakukan kegiatan yang terjun langsung ke lingkungan seperti susur gua, Karimun Jawa, naik gunung, hingga susur pantai. Kegiatan-kegiatan tersebut memang baru bisa diikuti oleh anggota tetap KSB saja, tetapi untuk susur pantai kali ini dibuka untuk mahasiswa/i aktif FTB.

Menurut Oswaldia Sabdania Roga selaku ketua KSB tujuan kegiatan susur pantai adalah untuk melihat keanekaragaman pesisir pantai (gastropoda). Hal ini biasanya dilakukan dengan sistem transek, sehingga dapat dilihat keanekaragaman organisme pada pesisir pantai hingga jarak tertentu. Namun, sayangnya kali ini kegiatan transek tidak dapat dilakukan dikarenakan keadaaan pantai yang tidak memungkinkan. Keadaan air pantai yang pasang menyulitkan untuk melakukan kegiatan transek.

Musim matau sebutan masyarakat sekitar untuk keadaan pantai saat itu, dimana air pantai tidak surut sekali atau tidak juga pasang sekali. Maka, untuk mengisi kegiatan susur pantai dilakukan pengukuran BOD dan COD air pantai. BOD dan COD apakah itu? BOD dan COD adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui kadar oksigen dan karbondioksida pada air pantai. Jadi dengan kegiatan ini kita dapat mengetahui apakah ada makhluk hidup di pesisir Pantai Wedi Ombo ini.

Hasil dari pengukuran BOD dan COD yang dilakukan menandakan bahwa ada makhluk hidup yang terdapat pada pesisir pantai dan organisme itu sangat banyak. Hal ini dapat diketahui dan disimpulkan dari hasil pengukuran kadar oksigen yang lebih tinggi hasilnya dibandingkan dengan kadar karbondioksida. “Hasilnya nanti akan dilaporkan dan datanya akan diolah.” kata Osa

 

 

 

 

Selain itu, KSB juga menyediakan tempat sampah untuk diletakkan di tempat-tempat yang rawan dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah oleh masyarakat ataupun pengunjung pantai. Tempat sampah ini diharapkan dapat dipergunakan dengan baik oleh masyarakat sekitar, sehingga tetap dapat menjaga keasrian dari Pantai Wedi Ombo ini.

Osa, panggilan akrab Oswaldia berharap pada masa yang akan datang KSB dapat menyesuaikan musimnya untuk kegiatan susur pantai dan dapat melakukan kegiatan transek organisme di pesisir pantai.

 

 

 

Leave a Reply