Mengangkat Kembali Growol: Makanan Lokal Bernutrisi dalam Kuliah Umum Teknologi Pangan UAJY

Program Studi Teknologi Pangan UAJY menggelar kuliah umum bersama Prof. Wariyah, membahas Growol sebagai pangan lokal fermentasi bernutrisi. Makanan khas Kulon Progo ini berpotensi menjadi probiotik untuk kesehatan pencernaan.

 

Mengulas Growol: Pangan Lokal Khas Kulon Progo dengan Potensi Tinggi

Pada Selasa, 12 November 2024, Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) mengadakan kuliah umum interaktif dalam Mata Kuliah Perspektif Ilmu dan Teknologi Pangan bertemakan Growol: Pangan Lokal Penuh Potensi. Kuliah ini menghadirkan Prof. Dr. Ir. Chatarina Wariyah, M.P., pakar makanan fermentasi dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta, yang memiliki pengalaman mendalam mengenai growol sejak 2012. Beliau juga memiliki desa binaan di Kawasan Kulon Progo dari tahun 2012 hingga 2018.

Kita kenalan dulu yuk dengan Growol. Growol adalah salah satu makanan pokok asli Kulon Progo yang dibuat dari fermentasi singkong dengan fermentasi spontan bakteri asam laktat alami yang berasal dari singkong itu sendiri. Bakteri asam laktat (BAL) yang berhasil diisolasi dari Growol adalah  L. casei subsp, Rhamnosus dan L. plantarum. Proses fermentasi ini menghasilkan tekstur unik dan aroma asam yang khas, tetapi memiliki rasa yang tawar sehingga cocok sebagai makanan pokok karena bisa dikonsumsi dengan lauk-pauk khas lainnya. Growol ini merupakan pangan sehat sumber probiotik dan prebiotik.

Suka dan Duka Growol di Tengah Perkembangan Zaman

Kuliah umum ini membahas sejarah, proses pembuatan, manfaat, hingga produk turunan growol. Prof. Wariyah menjelaskan bahwa growol hampir terlupakan karena proses pembuatannya yang tradisional serta kurangnya penjaminan mutu. Padahal, growol memiliki potensi besar sebagai pangan fungsional berkat kandungan probiotik dan prebiotiknya. Proses fermentasi menjadikan growol kaya pati resisten, yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan.

Mahasiswa Teknologi Pangan UAJY juga berkesempatan mencoba growol dan gatot—makanan fermentasi berbasis singkong lainnya. Gatot yang disajikan adalah khas Sragen, berbeda dengan gatot dari Gunungkidul. Kegiatan ini berlangsung interaktif, dengan mahasiswa aktif bertanya dan memberikan tanggapan, menunjukkan antusiasme terhadap pangan lokal ini.

 

Pentingnya Kepedulian Mahasiswa Terhadap Produk Pangan Lokal Seperti Growol

Kuliah umum ini menyoroti tantangan growol yang semakin kurang diminati, terutama karena aroma asamnya yang dianggap kurang menarik oleh generasi muda. Namun, Prof. Wariyah menekankan bahwa aroma tersebut adalah bagian dari ciri khas growol yang tidak boleh diabaikan.

Mahasiswa belajar bahwa growol adalah makanan lokal bernilai tinggi, tidak hanya karena nutrisinya tetapi juga karena potensi kesehatannya. Kandungan probiotik dari fermentasi growol membantu kesehatan saluran pencernaan, menjadikannya salah satu pangan lokal yang layak dilestarikan.

Kuliah umum ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Program Studi Teknologi Pangan UAJY terhadap pelestarian pangan lokal Indonesia. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan ide-ide baru untuk mengolah produk pangan tradisional seperti growol sebagai warisan budaya dan asset berharga bagi ketahanan pangan dan kesehatan, sehingga lebih diterima masyarakat tanpa kehilangan nilai tradisionalnya.

Penulis : Theodorus Aryo Bimo Susanto
Editor: Teresa Ramadhinara Subando

 


× How can I help you?