Yogyakarta, Indonesia – Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) dengan bangga menyelenggarakan Seminar dan Pertemuan IUCN SSC Asian Songbird Trade Specialist Group (ASTSG) dari tanggal 21 hingga 24 Juni 2024. Event internasional ini mempertemukan para ahli terkemuka, konservasionis, dan pembuat kebijakan untuk membahas isu-isu kritis seputar perdagangan burung berkicau di Asia dan dampaknya terhadap keanekaragaman hayati. ASTSG adalah kelompok spesialis dalam Komisi Kelangsungan Hidup Spesies (SSC) International Union for Conservation of Nature (IUCN) yang berfokus pada tantangan dan ancaman yang ditimbulkan oleh perdagangan burung berkicau di Asia. Kelompok ini bekerja untuk melestarikan spesies burung berkicau melalui penelitian, advokasi, dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan.
Diselenggarakan di Auditorium Kampus II UAJY, seminar dimulai dengan sambutan dari Dr. Gregorius Sri Nurhartanto, Rektor UAJY, diikuti dengan pidato pembukaan dari Ibu Badi’ah M.Si, Wakil Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies & Genetik di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. David Jeggo, Ketua IUCN SSC Asian Songbird Trade Specialist Group, menyampaikan latar belakang singkat tentang upaya kelompo ASTSG. Sesi-sesi dalam seminar mencakup berbagai topik, termasuk perdagangan burung berkicau di Asia Tenggara, dampak penegakan hukum terhadap perdagangan burung berkicau di Indonesia, dan strategi untuk mengurangi kompetisi burung berkicau. Diskusi panel, peluncuran pameran foto, dan kelompok diskusi tentang upaya konservasi semakin memperkaya seminar ini.
Hari-hari berikutnya berfokus pada lokakarya untuk anggota ASTSG. Lokakarya ini mendalami sejarah dan perjalanan ASTSG, pembaruan dari berbagai sub-kelompok, dan perencanaan strategis untuk upaya konservasi di masa depan. Para peserta terlibat dalam pengembangan solusi tematik, penetapan target, dan perencanaan aksi untuk mengatasi tantangan konservasi burung berkicau. Kunjungan lapangan ke Jatimulyo pada tanggal 25 Juni menutup acara ini. Para peserta mengeksplorasi Jatimulyo, sebuah desa ramah burung yang dikenal karena keberhasilan upaya konservasi berbasis komunitasnya.
Prof. Pramana Yuda, anggota dari Asian Songbird Trade Specialist Group dan anggota fakultas di UAJY, memainkan peran penting dalam memimpin diskusi tentang penelitian genetik dan membentuk strategi serta visi kelompok ini. Prof. Pramana Yuda menyatakan antusiasmenya, “Menyelenggarakan Seminar dan Pertemuan IUCN SSC ASTSG di UAJY adalah suatu kehormatan besar. Ini mencerminkan komitmen kami terhadap konservasi keanekaragaman hayati dan menyediakan platform untuk kolaborasi di antara para ahli yang berdedikasi untuk melestarikan warisan alam kita.”
Tim inti acara ini adalah Ben Mirin, Ara Kusuma, dan Rahmadiyono Widodo, yang mempresentasikan panel dan menghosting focus group discussion di dalam pameran multimedia mereka, The Price of Beauty. Sebagai bagian dari Proyek Songs of Conservation, karya mereka memainkan peran penting dalam menyorot persimpangan antara konservasi dan budaya. Ben Mirin, seorang seniman suara dan etno-ornitologis di Cornell University, menggunakan musik dan multimedia untuk mempromosikan konservasi satwa liar dan merupakan anggota ASTSG. Dia adalah seorang National Geographic Explorer bersama Ara Kusuma, seorang perubahan muda yang diakui oleh Ashoka dengan latar belakang dalam kewirausahaan sosial dan pendidikan. Rahmadiyono Widodo adalah seorang konservasionis yang fokus pada pelestarian keanekaragaman hayati dan manajemen lingkungan di Indonesia, memberikan kontribusi signifikan untuk melindungi dan merehabilitasi habitat kritis untuk spesies yang terancam punah.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Songs of Conservation, silakan kunjungi benmirin.com atau hubungi Ben Mirin di IG @benmirin.
Untuk informasi lebih lanjut tentang ASTSG, silakan kunjungi asiansongbirdtradesg.com dan IG @iucn_songbirds.
Ditulis oleh : Monika Ruwaimana