Teh dikenal sebagai minuman yang kaya akan manfaat kesehatan, mulai dari kandungan antioksidan hingga kemampuannya dalam meningkatkan relaksasi. Berbeda dengan teh pada umumnya, produk teh dari Desa Turgo dikenal memiliki rasa yang unik dan khas yang berasal dari cara pengolahannya yang khusus. Melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat pada 25 Juli 2024 lalu, FTb UAJY mengadakan pelatihan yang mengemas kekhasan teh Turgo dalam rupa es krim kepada para warga yang mengolah teh sebagai sumber daya lokal yang menjadi produk unggulan di Desa Turgo, Kalurahan Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta.
Selain dinikmati sebagai minuman, teh juga bisa diolah menjadi berbagai produk kuliner yang menarik. Salah satu inovasi tersebut adalah es krim dengan perisa alami teh. Es krim sendiri merupakan hidangan penutup yang menyegarkan, terbuat dari bahan dasar susu atau krim yang dicampur dengan perisa dan pemanis, lalu didinginkan hingga mencapai konsistensi lembut dan lezat. Kombinasi unik antara manfaat teh dan kelezatan es krim menawarkan pengalaman baru yang memanjakan lidah, sekaligus memberikan nilai tambah pada produk olahan teh.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai diversifikasi pangan, terutama melalui pembuatan produk es krim dengan bahan alami seperti teh Turgo. Teh Turgo, yang merupakan produk lokal, memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai bahan dasar dalam industri kuliner, khususnya dalam produk-produk olahan yang bernilai tambah. Kegiatan ini dilaksanakan di Pendopo Kepala Dukuh setempat, Pak Misran, dan diikuti oleh 18 orang warga yang terdiri dari ibu-ibu dan pemuda.
Sosialisasi dan Pelatihan
Acara dibuka dengan sosialisasi mengenai manfaat teh, khususnya teh Turgo, yang dipandu oleh Drs. F. Sinung Pranata, M.P., selaku ketua program studi Teknologi Pangan. Beliau menjelaskan manfaat kesehatan dari teh serta potensi ekonomisnya jika dikembangkan lebih lanjut. Dalam sesi ini, para peserta diajak untuk lebih mengenal jenis-jenis teh dan cara pengolahannya, serta manfaat kesehatan yang bisa diperoleh dari konsumsi teh.
Setelah sesi sosialisasi, acara dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan es krim. Pelatihan ini dipandu oleh dua dosen Fakultas Teknobiologi, Brigitta Laksmi Paramita, S.Pi., M.Sc., dan Teresa Ramadhinara Subando, S.T.P., M.Sc., bersama dengan dua mahasiswa asisten, Marvel Nelson Dorothio dan Avril Fredellica Permata Putri. Acara ini juga dibantu diselenggarakan oleh mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) MBKM dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang sedang berlangsung juga di desa tersebut.
Pada sesi pelatihan, peserta diperkenalkan pada dua metode pembuatan es krim: menggunakan alat Ice Cream Maker (ICM) dan secara konvensional menggunakan mixer. Meskipun menggunakan metode yang berbeda, kedua cara ini menghasilkan es krim dengan perisa alami teh Turgo yang lezat. Peserta juga diajak untuk ikut serta dalam setiap tahapan pembuatan, mulai dari pencampuran bahan, pemrosesan, hingga tahap akhir yaitu mencicipi es krim.
Antusiasme Peserta dan Harapan ke Depan
Kegiatan ini disambut dengan antusiasme yang tinggi dari warga. Kegiatan ini juga disertai dengan sesi icip es krim yang telah dibuat bersama, serta sesi diskusi dan tanya-jawab. Acara kemudian ditutup dengan foto bersama seluruh peserta.
Pak Misran, selaku Kepala Dukuh, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tim dari Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Beliau berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan di masa mendatang, tidak hanya untuk pengabdian masyarakat tetapi juga dalam bentuk kerja sama penelitian dan pengembangan lainnya.
Kegiatan ini merupakan langkah awal yang baik dalam menjalin hubungan antara akademisi dan masyarakat lokal. Semoga acara seperti ini dapat menjadi pintu pembuka bagi berbagai bentuk kerja sama lainnya, yang dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Penulis: Teresa Ramadhinara Subando, S.T.P., M.Sc.