Berkolaborasi Untuk Memanfaatkan Bahan Pangan Lokal : Pelatihan Produksi crackers sourdough dengan variasi tepung tempe koro pedang dan tempe koro benguk di Desa Pulutan, Gunung Kidul
Program Studi Teknologi Pangan FTb UAJY mengadakan pelatihan dan penyuluhan pembuatan inovasi sehat produk crackers sourdough yang memanfaatkan potensi sumber daya alam lokal yang belum banyak dieksplor, yaitu kacang koro pedang dan kacang koro benguk. Agenda ini dilaksanakan pada 2 Mei 2024 lalu, dan diikuti oleh biarawati-biarawati SJMS yang sedang menjalani live in di kawasan Gunung Kidul, Yogyakarta.
Kegiatan pengabdian ini diadakan oleh tim dosen Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta di Desa Puluhan, Gunung Kidul, Yogyakarta. Tim dosen yang hadir terdiri dari tiga orang, yaitu Bapak Venansius Galih Perkasa Putra, S.Si., M.Sc., Ibu Dr.rer.nat. Yuliana Reni Swasti, S.TP., M.Sc., dan Bapak Drs. F. Sinung Pranata, M.P. Tim dosen juga didampingi oleh dua orang asisten mahasiswa. Kegiatan ini diadakan di rumah keluarga Bapak R. Koesno Widjanarko selaku mitra pengabdian dari Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI), dan diikuti oleh 20 orang peserta yang terdiri dari suster-suster kongregasi Jesus Maria Joseph (SJMS). Hal ini menjadi bagian penting karena biarawan dan biarawati juga merupakan agen pengabdian yang memberikan pelayanan kepada masyarakat di berbagai daerah.
Kedua kacang-kacangan ini merupakan komoditas melimpah yang banyak terdapat di Gunung Kidul. Bahan-bahan ini dibuat menjadi tempe dan ditepungkan, untuk kemudian disubstitusikan dalam crackers sourdough dengan substitusi tepung kacang koro pedang.
Topik dari pengabdian yang dilakukan di Desa Pulutan ini adalah pelatihan pembuatan crackers sourdough dengan disubstitusi atau digantikan bahannya dengan penggunaan tepung kacang koro benguk dan juga tepung kacang koro pedang. kacang koro pedang dan juga koro benguk merupakan salah satu komoditas yang banyak dibudidaya di kawasan gunung kidul, namun karena pengolahannya yang terbatas maka dibuatlah inovasi dengan dijadikan tempe lalu diubah menjadi crackers sourdough, sehingga nilai dari kacang-kacangan ini bisa meningkat. Di Desa Pulutan, pengabdian dimulai oleh pak Venansius Galih Perkasa Putra, S.Si., M.Sc bersama pak A. Wisnu Trisno Widaya yang membuka acara, lalu dilanjutkan oleh pak Drs. F. Sinung P., M.P yang menjelaskan tentang pengenalan kacang koro pedang dan koro benguk dari kelebihan dan kekurangannya, cara pengolahan tempe yakni dijadikan sebagai tepung yang memiliki kelebihan umur simpan yang panjang disampaikan oleh Venansius Galih Perkasa Putra, S.Si., M.Sc. Tepung tempe yang diolah adalah tepung tempe kacang koro pedang dan tepung tempe kacang koro benguk, dimana penjelasan tentang kelebihan dari pembuatan sourdough itu sendiri dijelaskan oleh bu Dr. rer. nat. Y. Reni S., S.TP., MP. Bentuk aplikasi dari pengabdian di Desa Pulutan ini adalah dilakukannya praktik langsung pembuatan crackers sourdough yang dipandu oleh 2 mahasiswa/i yakni Theodorus Aryo Bimo Susanto dan Rafaelin Gaudensiani Amir. Pembuatan crackers sourdough ini mengundang antusiasme warga sekitar dan para biarawati, karena mereka ikut terlibat aktif di dalam mencoba dan mengikuti arahan bahkan sampai bertanya dan berdiskusi bersama para mahasiswa/i, karena banyak dari mereka pun yang ingin mencoba membuat produk dari olahan tepung kacang koro benguk dan koro pedang, yang merupakan komoditas di Gunung Kidul.
Antusiasme warga juga ditunjukkan ketika warga mau mencicipi dan juga berdiskusi terkait rasa dan juga metode pengolahan yang dilakukan hasil dari pengolahan crackers sourdough yang diolah bersama-sama. Kegiatan pengabdian ini jelas merupakan bagian dari keseriusan Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta di dalam berkolaborasi dengan masyarakat secara inklusif sekaligus bisa merealisasikan ilmu eksak menjadi sebuah ilmu terapan yang aplikatif terlebih lagi bentuk kepedulian Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta terhadap bahan pangan lokal yang potensial namun belum bisa dikembangkan secara luas. Harapannya melalui kegiatan ini, terdapat bentuk kesinambungan dari program yang sudah diadakan kepada masyarakat sekitar sehingga semua elemen masyarakat bisa merasakannya dan menjadi potensi yang bisa dikembangkan oleh masyarakat Gunung Kidul.
Oleh : Theodorus Aryo Bimo Susanto
Editor: Teresa Ramadhinara Subando