Berkaitan dengan menyambut Hari Raya Idul Adha 1444 H yang jatuh pada tanggal 28-29 Juni 2023, pengetahuan mengenai daging menjadi hal yang penting dan banyak diperbincangkan baik dari segi penanganan maupun kualitasnya. Tekstur lembut (tenderness) merupakan salah satu parameter penting dalam kualitas daging sapi. Namun, faktor apa saja yang mempengaruhi tekstur lembut pada daging, dan bagaimana kita bisa meningkatkan tekstur lembut daging kita?
Faktor yang mempengaruhi tingkat kelembutan daging:
Salah satu cara untuk meningkatkan kelembutan daging adalah dengan metode dry-aging. Dry-aging sering digunakan dalam proses persiapan daging menjadi steak. Umumnya, proses dry-aging dilakukan selama 14 – 40 hari. Selama proses dry-aging, kondisi pemeraman seperti tingkat kelembaban dan suhu sangat dijaga. Suhu yang baik untuk proses dry-aging adalah 2 – 3oC dengan kelembaban (RH) 61 – 85%. Proses dry-aging memicu tumbuhnya jamur Thamnidium sp. yang menghasilkan enzim proteolitik dan collagenolytic yang dapat melakukan penetrasi ke dalam jaringan daging. Enzim-enzim tersebut dapat berperan dalam mendegradasi otot dan jaringan ikat pada daging sehingga tekstur daging akan menjadi lebih lembut serta memiliki rasa dan aroma yang khas (Dashdorj et al., 2016). (Gitta)
REFERENSI:
Chatli, M., & Sahoo, J. (2016). Textbook on Meat, Poultry and Fish Technology. Daya Publishing House.
Dashdorj, D., Tripathi, V. K., Cho, S., Kim, Y., & Hwang, I. (2016). Dry aging of beef; Review. In Journal of Animal Science and Technology (Vol. 58). Korean Society of Animal Sciences and Technology. https://doi.org/10.1186/s40781-016-0101-9